Kerajinan Kolotok Cijulang
Kolotok nyaéta hiji barang anu digantungkeun dina beuheung munding atawa sapi wanguna kawas kohkol leutik dijieun tina kai atawa awi, kolotok utamana dipaké mangsa keur ngangon maksudna sangkan munding anu ngencar katohya ka mana léosna, ku lantaran sorana kokolotokan kadéngé tikajauhan. anu ilahar dipaké kolotok dijieun tina bahan kai tangkal nangka, ku lantaran sona leuwih harus ngelentrung, mangsa kabadung-badung tempona munding keur ngakan jukut. (wikipedia.com).
Kolotok
merupakan nama dari sebuah benda berbentuk mirip kunci gembok, yang digunakan
oleh para penggembala kerbau dan sapi di di dusun Cidawung. Kolotok berfungsi
sebagai ciri keberadaan ternak mereka saat di gembala di kebun atau tempat
dimana para penggembala mengembala ternak mereka. Karena, kolotok bisa
mengeluarkan suara khas sehingga posisi ternak mereka bisa diketahui
keberadaannya.
Kolotok sendiri kini sudah jarang digunakan karena sudah jarang Masyarakat Cidawung-Margacinta yang menggembala Sapi, karena kebanyakan sapi mereka kini di tempatkan di kandangnya dan jarang untuk dikeluarkan. Untuk itu kolotok merupakan dari Budaya Kampung Cidawung.
Kampung Cidawung, berada tepatnya di Desa Magacinta Kecamatan Cijulang Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat. Nama kampung Cidawung sendiri di ambil dari nama salahsatu Kedung yang berada di sungai Cijulang, yakni Kedung Kadawung oleh Kepala Dusun Pertama. Sebelumnya, nama kampung Cidawung itu yakni Kampung Citamiang. Belum sempat saya tanyakan mengapa ada perubahan nama Kampung tersebut.
Kini, Dusun Cidawung mengalami pemekaran Dusun karena terlalu luas, menjadi tiga dusun. Yaitu Dusun Cidawung, Margajaya dan Pangancraan.
Berdasarkan sejarah tersebut, sekelompok warga yang memiliki ide untuk mempertahankan budaya nya yang khas yani Kolotok. Terbentuklah kelompok pengrajin Kolotok yang kini dimodifikasi dan dibentuk dengan ukuran kecil. Kolotok kini dibentuk sebagai aksesoris yakni Gantungan Kunci Kolotok, Kalung Kolotok, dan Mainan berbentuk Kolotok. Bentuk dan Suara yang dihasilkan pun tidak berubah. Sama persis layaknya kolotok dalam aslinya.
Tujuan dibuatkanya Aksesoris berbentuk kolotok sebagai souvenir oleh para pengrajin ini untuk mempertahankan kebudayaan dan mengenalkan kepada para generasi penerus bentuk dari kolotok agar mereka tidak kehilangan budaya nenek moyang nya yang harus dilestarikan.
Perbedaan Kolotok yang dulu dipakai oleh para penggembala yaitu dari bahan nya. Jika dulu dibentuk dari bahan kayu. Dan sekarang terbuat dari bambu, mengingat dahulu Dusun Cidawung namanya Dusun Citamiang yang berarti Bambu Tamiang. Begitupun dengan fungsinya.
Perbedaan Kolotok yang dulu dipakai oleh para penggembala yaitu dari bahan nya. Jika dulu dibentuk dari bahan kayu. Dan sekarang terbuat dari bambu, mengingat dahulu Dusun Cidawung namanya Dusun Citamiang yang berarti Bambu Tamiang. Begitupun dengan fungsinya.
Begitu juga dengan saung kolotok. Saung Kolotok merupakan Bangunan yang dibangun untuk para pengrajin kolotok membuat kreasi kolotok dan berkumpul. Mungkin, kedepannya kolotok akan memiliki berbagai Variasi yang membuat aksesoris ini terlihat Cantik dan layak dipasarkan. Tapi, bagi anda yang berwisata ke Pangandaran dan mengunjungi objek wisata green canyon (cukang taneuh) kolotok ini bisa anda dapatkan dengan free alias GRATIS, kolotok diberikan sebagai souvenir dari pembelian tiket masuk ke green canyon dan naik perahu di green canyon, ini sebagai langkah pemasaran yang efektif dimana ketika membeli tiket atau paket wisata green canyon anda sekaligus mendapatkan kerajinan kolotok ini, dan juga turut meningkatkan taraf ekonomi masyarakat kecamatan Cijulang khususnya.
Sumber :
1. wikipedia
0 comments: