MEKANISME DAN LANGKAH PENYUSUNAN RPJMDESA
Dalam
rangka perencanaan pembangunan desa, Kepala Desa menyelenggarakan penyusunan RPJM Desa
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pelantikan Kepala Desa. Guna penyusunan
perencanaan dimaksud dengan mengikutsertakan unsur masyarakat Desa dan mempertimbangkan kondisi objektif Desa serta prioritas program dan kegiatan
kabupaten/kota. Adapun langkah kegiatan dilakukan meliputi 7 (tujuh) tahapan, yaitu :
a. Pembentukan Tim Penyusun RPJM Desa;
Dalam pembentukan Tim Penyusun RPJM Desa, Kepala Desa membentuk tim penyusun RPJM Desa. Tim terdiri dari:
1) kepala Desa selaku pembina;
2) sekretaris Desa selaku ketua;
3) ketua lembaga pemberdayaan masyarakat selaku sekretaris; dan
4) anggota yang berasal dari perangkat Desa, lembaga pemberdayaan masyarakat, kader pemberdayaan masyarakat Desa, dan unsur masyarakat lainnya.
Dalam pembentukan Tim Penyusun RPJM Desa, Kepala Desa membentuk tim penyusun RPJM Desa. Tim terdiri dari:
1) kepala Desa selaku pembina;
2) sekretaris Desa selaku ketua;
3) ketua lembaga pemberdayaan masyarakat selaku sekretaris; dan
4) anggota yang berasal dari perangkat Desa, lembaga pemberdayaan masyarakat, kader pemberdayaan masyarakat Desa, dan unsur masyarakat lainnya.
Jumlah tim paling sedikit 7 (tujuh) orang dan paling banyak 11 (sebelas) orang. Tim penyusun mengikutsertakan perempuan. Tim penyusun ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. Tim penyusun RPJM Desa melaksanakan kegiatan sebagai berikut:
1) penyelarasan arah kebijakan pembangunan Kabupaten/Kota;
2) pengkajian keadaan Desa;
3) penyusunan rancangan RPJM Desa; dan
4) penyempurnaan rancangan RPJM Desa.
b. Penyelarasan arah kebijakan perencanaan pembangunan kabupaten/kota;
Penyelarasan arah kebijakan dilakukan untuk mengintegrasikan program dan kegiatan pembangunan Kabupaten/Kota dengan pembangunan Desa. Penyelarasan arah kebijakan dilakukan dengan mengikuti sosialisasi dan/atau mendapatkan informasi tentang arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota. Informasi arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota sekurang-kurangnya meliputi:
1) rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten/kota;
2) rencana strategis satuan kerja perangkat daerah;
3) rencana umum tata ruang wilayah kabupaten/kota;
4) rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten/kota; dan
5) rencana pembangunan kawasan perdesaan.
Penyelarasan arah kebijakan dilakukan untuk mengintegrasikan program dan kegiatan pembangunan Kabupaten/Kota dengan pembangunan Desa. Penyelarasan arah kebijakan dilakukan dengan mengikuti sosialisasi dan/atau mendapatkan informasi tentang arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota. Informasi arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota sekurang-kurangnya meliputi:
1) rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten/kota;
2) rencana strategis satuan kerja perangkat daerah;
3) rencana umum tata ruang wilayah kabupaten/kota;
4) rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten/kota; dan
5) rencana pembangunan kawasan perdesaan.
Kegiatan penyelarasan dilakukan dengan cara mendata dan memilah rencana program dan kegiatan pembangunan Kabupaten/Kota yang akan masuk ke Desa. Rencana program dan kegiatan dikelompokkan menjadi bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.Hasil pendataan dan pemilahan dituangkan dalam format data rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan masuk ke Desa dan menjadi lampiran hasil pengkajian keadaan Desa.
![]() |
Ilustrasi : Pengkajian Keadaan Desa dalam penyusunan RPJMDesa |
c. Pengkajian Keadaan Desa;
Pengkajian keadaan Desa dilakukan dalam rangka mempertimbangkan kondisi objektif Desa. Pengkajian keadaan Desa meliputi kegiatan sebagai berikut:
Hal penting yang perlu dilakukan dalam rangka menyiapkan dokumen RPJM Desa yang mampu menyajikan data/informasi yang logis dengan perencanaan desa adalah melakukan kajian desa secara partisipatif. Melalui PNPM Mandiri dan program lainnya, masyarakat relatif sudah banyak mengenal tentang metode/teknik untuk menggali, mengumpulkan data /informasi tentang kondisi, permasalahan, dan potensi desa untuk menentukan program prioritas desa.Teknik/metode tersebut misalnya rembug warga (musyawarah warga), bahtsul masail (analisis masalah) yang biasanya banyak dilakukan warga NU, majelis tarjih (analisis masalah) sebagaimana diterapkan di lingkungan organisasi Muhamadiyah. Di kalangan aktivis berkembang model Participatory Rural Appraisal (PRA), lokakarya (workshop), seminar hasil kajian desa/wilayah, diskusi kelompok terbatas (focus group discussion) dengan berbagai instrument untuk identifikasi data dan informasi serta analisis asset/potensi desa.Ada pula yang menerapkan teknik jejak pendapat (polling), misalnya melalui short massage service (SMS) dan survei.
Pengkajian keadaan Desa dilakukan dalam rangka mempertimbangkan kondisi objektif Desa. Pengkajian keadaan Desa meliputi kegiatan sebagai berikut:
Hal penting yang perlu dilakukan dalam rangka menyiapkan dokumen RPJM Desa yang mampu menyajikan data/informasi yang logis dengan perencanaan desa adalah melakukan kajian desa secara partisipatif. Melalui PNPM Mandiri dan program lainnya, masyarakat relatif sudah banyak mengenal tentang metode/teknik untuk menggali, mengumpulkan data /informasi tentang kondisi, permasalahan, dan potensi desa untuk menentukan program prioritas desa.Teknik/metode tersebut misalnya rembug warga (musyawarah warga), bahtsul masail (analisis masalah) yang biasanya banyak dilakukan warga NU, majelis tarjih (analisis masalah) sebagaimana diterapkan di lingkungan organisasi Muhamadiyah. Di kalangan aktivis berkembang model Participatory Rural Appraisal (PRA), lokakarya (workshop), seminar hasil kajian desa/wilayah, diskusi kelompok terbatas (focus group discussion) dengan berbagai instrument untuk identifikasi data dan informasi serta analisis asset/potensi desa.Ada pula yang menerapkan teknik jejak pendapat (polling), misalnya melalui short massage service (SMS) dan survei.
Pengkajian keadaan Desa dilakukan dalam rangka mempertimbangkan kondisi objektif Desa yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Penyelarasan data Desa;
Penyelarasan data Desa dilakukan melalui kegiatan:
a. pengambilan data dari dokumen data Desa;
b. pembandingan data Desa dengan kondisi Desa terkini.
Data Desa meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya pembangunan, dan sumber daya sosial budaya yang ada di Desa. Hasil penyelarasan data Desa dituangkan dalam format data Desa. Format data Desa menjadi lampiran laporan hasil pengkajian keadaan Desa. Hasil penyelarasan data Desa menjadi bahan masukan dalam musyawarah Desa dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan Desa.
Berikut ini beberapa teknik yang banyak dikenal dalam rangka mengumpulkan data/informasi pendukung untuk membuat dokumen RPJM Desa dengan menggunakan pendekatan PRA. Teknik di bawah ini hanya sebagai contoh saja, dan tentu harus dikembangkan di lapangan sesuai kebutuhan dan pengalaman setiap desa.
Sejarah Desa
Dengan teknik ini masyarakat diajak melihat dan menyimak kembali sejarah desanya misalnya berkait dengan asal usul terbentuknya desa, keadaan atau peristiwa penting bagi desa termasuk refleksi atas program-program pembangunan yang pernah masuk dan mempengaruhi kehidupan desa. Dengan belajar pada sejarah desa, pemerintah desa maupun warga diharapkan mendapatkan pembelajaran tentang kewenangan desa baik yang berdasarkan hak asal usul maupun kewenangan lokal berskala desa. Dengan merefleksikan program-program yang pernah ada, masyarakat mengetahui keunggulan, kelemahan, model pengelolaan ataupun kemanfaatan program itu sendiri bagi desa. Sehingga akan memberikan pembelajaran bagi pengelolaan program-program desa berikutnya.
Gambar Desa untuk Pemetaan Potensi Alam dan Sosial
Pengertian : gambar Desa (sketsa desa) adalah gambaran desa secara kasar/umum tentang keadaan sumber daya fisik desa ( alam maupun buatan ).
Sketsa Desa sebagai Alat Kajian adalah alat untuk menggali masalah –masalah yang berhubungan dengan keadaan sumber daya pembangunan dan potensi yang tersedia untuk mengatasi masalah
Hal-hal yang perlu digambar dalam sketsa desa adalah
1. Batas desa
2. Sumber daya alam, seperti : sungai, danau, laut, hutan, batu dan bukit
3. Penggunaan lahan, misalnya untuk :
- lahan utk tanaman padi, palawija,dan perkebunan.
- Lahan utk penggembalaan ternak
- Tanah kas desa
4. Sumber daya buatan ( prasarana dan sarana ) seperti jalan , jembatan, sarana pengairan, sekolah, balai desa, posyandu, rumah penduduk, kantor desa , rumah ibadah, dll.
Langkah-langkah membuat sketsa desa adalah sebagai berikut
1. Menjelaskan tujuan pembuatan sketsa desa dan cara membuatnya
2. Pemandu harus mengetahui keadaan desa melalui sumber-sumber tertulis ( profil desa, peta desa,potensi ) terkait masalah maupun potensi yang ada.
3. Penyepakatan sibol-simbol atau tanda-tanda untuk menggambarkan sumber daya
4. Pembuatan sketsa desa : di tanah/lantai, kertas dinding/koran, papan tulis dll
5. Mulailah menggambar dengan hal-hal yang palin dikenal misalnya : balai desa, sarana ibadah, prasarana jalan dll.
Masyarakat atau peserta musyawarah desa melalui Sketsa desa diajak mengenal secara lebih mendalam terhadap desa baik secara fisik maupun non fisik dengan cara membuat sketsa atau gambardesa. Hasilnya tidaklah hanya mencerminkan citra geografis desa tapi dapat pula berupa masalah sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, keamanan, fisik dan non fisik antar dusun.
Dengan teknik menggambar desa ini, masyarakat desa diharapkan; 1) memahami berbagai jenis dan jumlah/kapasitas sumber daya dari dan di masing-masing dusun; 2) mampu menggali/menjaring masalah yang ada di tingkat dusun terutama yang berkaitan dengan pemenuhan hak dasar (Permasalahan Pengembangan Wilayah, Sosial budaya dan Ekonomi); 3) masyarakat dapat menyamakan presepsi dan kesepakatan atas masalah dan potensi desa yang perlu diprioritaskan. Hasil dari Sketsa Desa berupa daftar masalah dan potensi dari potret sketsa desa yang tertuang dalam format 1 (F1).
![]() |
Model Sketsa Desa |
Diagram Kelembagaan
Lembaga di desa adalah sekumpulan orang atau profesi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat (baik formal maupun non formal)
Diagram kelembagaan Adalah :
- suatu gambaran keadaan peranan (manfaat) lembaga bagi masyarakat
- Alat untuk menggali masalah yang berhubungan dengan peranan (manfaat) lembaga bagi masyarakat.
Lembaga di desa adalah sekumpulan orang atau profesi yang memberikan pelayanan kepada masyarakat (baik formal maupun non formal)
Diagram kelembagaan Adalah :
- suatu gambaran keadaan peranan (manfaat) lembaga bagi masyarakat
- Alat untuk menggali masalah yang berhubungan dengan peranan (manfaat) lembaga bagi masyarakat.
Tujuannya adalah
- Mengetahui jumlah lembaga yang berperan di desa
- Mengetahui susunan pria dan wanita
- Mengetahui besarnya manfaat lembaga bagi masyarakat
- Mengetahui sering tidaknya hubungan antara lembaga di desa dengan masyarakat.
Jenis informasi yang diperoleh:
- Lembaga kunci di masyarkat
- Gambaran peran/manfaat lembaga bagi masyarakat
- Hubungan lembaga dengan masyarakat
- Peranan pria dan wanita dalam lembaga
Langkah-langkah pembuatan diagram kelembagaan.
- Siapkan bahan
- Jelaskan maksud, tujuan dan langkah pembuatan
- Tanyakan lembaga yang berperan
- Bandingkan daftar lembaga dengan sketsa desa
- Memilih dan meyepakati ukuran lingkaran
- Tulis lembaga yang dipilih kedalam lingkaran
- Bahas manfaat masing-masing lembaga
- Buat gambar bagan kelembagaan
- Bandingkan jumlah anggota lembaga pria dan wanita dari masing-masing lingkaran
- Bahas bagan kelembagaan tersebut dengan mewawancarai
- Tulis masalah dan potensi
- Tempelkan gambar bagan kelembagan dan formulirnya
![]() |
contoh diagram kelembagaan |
Teknik ini dikenal dengan sebutan diagram venn. Teknik ini digunakan untuk menggambarkan jenis-jenis organisasi (formal maupun informal) yang berperan dalam berbagai kegiatan/program di desa dan kemudian diguanakn untuk mendiskusikan permasalahan dan potensi dari setiap lembaga agar meningkatkan perannya dalam upaya-upaya pembangunan desa. Diagram venn berupaya memfasilitasi diskusi masyarakat dalam mengidentifikasi pihak/aktor yang berkait secara langsung maupun tak langsung dengan permasalahan yang dihadapi, serta menganalisa dan mengkaji perannya, kepentingan dan manfaatnya untuk masyarakat. Lembaga yang dikaji meliputi lembaga-lembaga lokal, lembaga-lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga swasta (termasuk Lembaga Swadaya Masyarakat) dan orang-orang yang berpengaruh. Hasil dari analisa Bagan kelembagaan berupa daftar masalah dan potensi dari bagan kelembagaan desa yang tertuang dalam format 2 (F2).
• Kalender Musim
Adalah alat untuk mengetahui masa-masa kritis dalam kehidupan masyarakat yaitu saat-saat dirasakannya masalah yang menyangkut kebutuhan dasar dan terjadi cukup parah dan berulang.
• Kalender Musim
Adalah alat untuk mengetahui masa-masa kritis dalam kehidupan masyarakat yaitu saat-saat dirasakannya masalah yang menyangkut kebutuhan dasar dan terjadi cukup parah dan berulang.
Tujuan
• Mengetahui masalah – masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar kesejahteraan
• Mengetahui masa – masa kritis bagi kehidupan masyarakat
Informasi yang dapat dihimpun
• Masalah kebutuhan dasar masyarakat
• Masalah kegiatan masyarakat
• Masa kritis pada musim tertentu
• Mengetahui masalah – masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar kesejahteraan
• Mengetahui masa – masa kritis bagi kehidupan masyarakat
Informasi yang dapat dihimpun
• Masalah kebutuhan dasar masyarakat
• Masalah kegiatan masyarakat
• Masa kritis pada musim tertentu
Langkah-langkah pembuatan
• Penjelasan : tujuan, cara pembuatan dan cara pengkajian
• Ajak peserta membuat kalender musim di kertas dinding/koran, tanah/lantai
• Siapkan formulir dan simbol-simbol
• Meminta kesepakatan peserta tentang simbol
• Tulis/gambar hasil kesepakatan
• Membahas masalah, keadaan dan kegiatan yang selalu terjadi berulang
• Catat masalah, keadaan dan kegiatan pada kolom masalah, keadaan dan kegiatan
• Memeriksa kembali
• Penjelasan : tujuan, cara pembuatan dan cara pengkajian
• Ajak peserta membuat kalender musim di kertas dinding/koran, tanah/lantai
• Siapkan formulir dan simbol-simbol
• Meminta kesepakatan peserta tentang simbol
• Tulis/gambar hasil kesepakatan
• Membahas masalah, keadaan dan kegiatan yang selalu terjadi berulang
• Catat masalah, keadaan dan kegiatan pada kolom masalah, keadaan dan kegiatan
• Memeriksa kembali
Hasil dari analisa Kalender Musim berupa daftar masalah dan potensi dari kalender musim desa yang tertuang dalam format 3 (F3).
![]() |
Contoh Kalender Musim |
Demikian semoga bermanfaat.
Hallo pak, Minta file kelembagaan desa dan kalender musim
ReplyDelete